Beberapa hari terakhir, Presiden Iran, Hassan Rouhani dan beberapa komandan militer senior Iran mengancam akan mengganggu pengiriman minyak dari negara-negara Teluk jika Washington mencoba untuk memotong ekspor Teheran.
Rouhani menyarankan bahwa Iran memiliki alternatif untuk pengiriman minyak mentah melalui Hormuz.
Arab Saudi mengumumkan penghentian sementara pengiriman minyak melalui perairan itu pada 25 Juli setelah dua kapal induk minyak mentahnya diserang oleh milisi Houthi di Yaman.
Pengiriman minyak Iran ke Eropa turun 35 persen sejak awal tahun, menjadi 415.000 bpd, sementara ekspor Saudi ke Uni Eropa meningkat dua kali lipat
Seorang analis yang memantau pengiriman minyak global, menemukan upaya cerdik kapal minyak milik Iran untuk tetap beroperasi jelang sanksi.
Kendati demikian, pengiriman minyak akan berhenti Mei ini, menyusul sanksi Amerika Serikat mulai berlaku.
Menurut data bea cukai Korea Selatan, pengiriman minyak Iran dalam enam bulan pertama tahun ini hampir 3,9 juta ton, atau 156.155 barel per hari (bph), turun 36,9 persen dari 6,13 juta ton selama periode yang sama tahun sebelumnya.
Anggota parlemen Irak sedang mencari senjata dengan imbalan pengiriman minyak Irak, mirip dengan perjanjian minyak untuk rekonstruksi yang ditandatangani dengan China baru-baru ini.
Pengiriman tersebut merupakan bagian dari kesepakatan PDVSA dan mitranya Perusahaan Minyak Nasional Iran (NIOC), yaitu menukar kondensat Iran dengan minyak mentah Merey Venezuela.